COVID-19 Merajalela, Ini Yang Harus Dilakukan Transporter Saat Bongkar Muat Kiriman

09/04/2020

Situasi Indonesia saat ini merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan. Hingga hari ini, tanggal 09 April 2020 jumlah pasien yang sudah positif covid-19 berjumlah 3.293 dengan angka kematian mencapai 280 dan jumlah orang yang dinyatakan sembuh berjumlah 252 orang. Beberapa daerah di Indonesia bahkan sudah dinyatakan termasuk kedalam zona merah yang artinya pandemi yang ada dalam suatu wilayah sudah tidak terkendali. Dalam kasus coronavirus tersebut, kita menyadari bahwa masyarakat saat ini diminta untuk melakukan social distancing, meningkatkan kebersihan, serta lebih waspada terhadap segala hal. 

Di indonesia saat ini, masyarakat sudah semakin menyadari hal-hal tersebut sebagai pencegahan agar tidak tertular COVID-19. Beberapa hal ini harus dilakukan oleh transporter untuk menghindari diri dari persebaran coronavirus. Diantaranya adalah:

Menjaga Kebersihan Armada

Hal pertama yang penting untuk dilakukan oleh transporter adalah menjaga kebersihan Armada. Hal ini berguna untuk keselamatan semua orang yang terlibat, baik itu pemilik armada, driver dan shipper. Kenapa ini menjadi hal yang penting? Karena Sebuah studi menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati selama lebih dari seminggu lamanya. Ini tentu saja menjadi perhatian dari semua pihak untuk tetap menjaga kebersihan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, saat ini belum jelas apakah seseorang bisa mendapatkan COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata. Pada dasarnya patogen manusia dapat bertahan di permukaan dan tetap menular pada suhu kamar hingga sembilan hari.

Dengan kata lain, virus apapun dapat hidup di permukaan yang terkontaminasi hingga dua jam. Sementara itu, virus corona dapat bertahan antara empat dan lima hari di berbagai benda yang berbahan seperti alumunium, kayu, kertas, plastik, dan kaca. Fakta tersebut bisa menjadi acuan untuk para transporter untuk selalu rutin membersihkan Armada sebelum dan sesudah menggunakannya. Berikut rincian yang bisa kita simak bersama mengenai berapa lama virus corona dapat bertahan hidup jika menempel di benda mati:

  • Aluminium

Virus corona dapat bertahan di alumunium selama 2 hingga 8 jam sejak pertama kali bersentuhan dengan orang yang membawa virus tersebut. 

  • Besi

Besi menjadi salah satu materi yang paling sering disekitar kita, seperti gagang pintu, pagar, dan sebagainya. Virus corona dapat bersemayam selama 4-8 jam.

  • Kayu

Berbeda dengan besi, aluminium, dan sarung tangan, kayu dapat menjadi tempat virus corona dengan rentang waktu yang lebih lama yaitu berkisar empat hari sejak tersentuh.

  • Kaca

Sama seperti kayu, kaca juga menjadi materi atau wadah tempat virus corona menempel selama empat hari.

  • Kertas

Virus ini dapat bertahan hidup di kertas selama kurun waktu 4-5 hari sejak disentuh oleh orang yang membawa virus tersebut. 

  • Plastik

Plastik bukan hanya sulit diurai, ternyata plastik juga dapat menjadi tempat singgah virus corona. Hal ini dapat dihitung saat pertama kali disentuh, virus corona dapat bertahan selama 5 hari. 

Pada dasarnya usia virus corona yang menempel di benda mati juga tergantung pada suhu. Suhu rendah dan kelembaban udara tinggi akan semakin meningkatkan atau memperlama umur mereka.

Membawa Cairan Antiseptik/ Hand Sanitizer

Antiseptik sendiri ialah senyawa kimia untuk membunuh atau menghambat perkembangan bakteri yang hidup seperti pada permukaan kulit. Antiseptik biasa dipakai untuk tubuh. Penggunaannya pun disarankan ketika terjadi epidemi penyakit untuk membunuh virus atau bakteri yang menempel pada tangan. Saat corona semakin menjadi-jadi, transporter perlu menyiapkan cairan antiseptik pada armada agar bisa digunakan untuk menghindari penularan coronavirus.  Sebelum bongkar muat kiriman, transporter perlu menggunakan hand sanitizer yang mengandung antiseptik sebagai perlindungan kedua setelah membersihkan armada. 

Menggunakan Masker

Sebenarnya, masker lebih dianjurkan untuk dikenakan oleh orang yang sakit dan orang yang merawatnya. Namun, seiring meningkatnya jumlah orang yang positif terinfeksi virus Corona, banyak orang sehat juga mengenakan masker agar tidak terpapar virus ini. Hal tersebut menyebabkan masker sekali pakai, seperti masker bedah dan masker N95, menjadi barang langka yang harganya sangat mahal. Tak hanya masyarakat umum, para dokter, perawat, dan petugas medis yang menangani pasien pun kini kesulitan mendapatkan masker. Faktanya, saat ini kekhawatiran masyarakat akan virus tersebut semakin tinggi, beberapa shipper bahkan meminta para transporter untuk menggunakan masker saat proses bongkar muat. Hal ini tentunya bisa kita pahami sebagai respon dari kekhawatiran masyarakat. 

Menyikapi hal tersebut, kini transporter dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan Armada, menyemprotkan cairan anti kuman dan tetap menggunakan masker saat proses bongkar muat kiriman. Semoga sedikit upaya yang kita lakukan dalam pencegahan coronavirus ini bisa membuat kita terhindar dari paparan virus tersebut. 

Tertarik? Mulai cari muatan dengan Kargo sekarang

[INSERT_ELEMENTOR id="14324"]