Kargo Solusi Distribusi FMCG
20/12/2020
FMCG biasanya berhubungan untuk kehidupan sehari-hari. Bisnis FMCG sendiri biasanya memproduksi berbagai macam produk usai dikonsumsi, produk tersebut pun biasanya memiliki harga yang terjangkau.
Untuk melakukan distribusi, Kargo pun solusi yang sempurna. Dengan harga yang terjangkau, Anda bisa mengirimkan produk Anda ke berbagai macam penjual.
Hematnya Distribusi Barang FMCG Bersama Kargo
Bagi para pelaku bisnis FMCG, Anda tak perlu lagi merasa khawatir. Pasalnya, Kargo hadir untuk memudahkan bisnis dan juga distribusi Anda.
Kargo menyediakan berbagai jenis truk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan produk jualan Anda. Anda hanya perlu berlangganan dengan Kargo dengan download aplikasi Kargo Shipper untuk merasakan kemudahan distribusi.
Untuk masalah hemat, jangan khawatir. Kargo menyediakan program cashback yang cocok untuk usaha Anda. Anda bisa mendapatkan cashback sebesar Rp250.000 jika 5 kali melakukan pengiriman bersama kami dalam 30 hari!
Tak sampai sana, Anda juga bisa mendapatkan cashback sebesar Rp600.000 jika melakukan 10 kali pengiriman bersama kali dalam jangka waktu 40 hari!
Jika Anda memutuskan untuk melakukan pengiriman bulanan bersama kami, Anda pun akan mendapatkan seorang manager account yang bertugas untuk memastikan ketersediaan truk serta mengatur segala hal mengenai distribusi.
Jadi, kami bisa memastikan setiap pendistribusian Anda akan aman dan juga tepat waktu. Tertarik? Yuk pesan truk Anda sekarang dengan klik tombol di sini!
Peluang Bisnis FMCG
Dengan sifatnya yang bisa habis dalam waktu yang relative singkat dan harga yang terjangkau, perusahaan yang berjenis FMCG malah meraup keuntungan yang tinggi. Hal tersebut terbukti dari banyaknya perusahaan besar yang memilih menjual produk FMCG sebagai dasar bisnis mereka.
Di Indonesia sendiri, meski banyak sekali perusahaan yang menawarkan barang-barang bersifat FMCG dan sejenisnya, produk-produk tersebut tetap memiliki pasar sendiri dan tetap laku untuk dijual.
Terlebih, fakta bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki populasi yang juga banyak dikenal sebagai masyarakat yang konsumtif. Peluang untuk untung di jenis bisnis FMCG bisa dibilang sangat tinggi.
FMCG sendiri bisa disebut sebagai produk yang tak memiliki titik jenuh. Hal tersebut dikarenakan produk ini akan selalu kembalu digunakan lagi dan lagi ketika sudah habis.
Bisnis FMCG Sudah Merambah Online
Seperti yang sudah kita ketahui, saat ini kita semua tengah berjuang di tengah pandemi karena virus Covid-19. Berbagai macam sektor pun mengalami penurunan secara ekonomi, salah satunya adalah FMCG.
Walau sektor ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, namun tetap ada penurunan konsumsi di kuartal pertama 2020.
Dilansir dari berbagai macam sumber, Ketua Umum Gabungan Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAOMMI), Adhi Lukman mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga sempat turun dari 5,02% ske 2,84% selama Q1. Dengan 44% berasal dari kontribusi makanan dan minuman.
Sementara itu pengeluaran per kapita masyarakat sendiri biasanya berada di sekitar angka 50% untuk pangan, dengan porsi makanan olahan bisa mencapai 17%.
Tahun lalu, prediksi pertumbuhan industri makanan dan minimal sendiri dianggap akan naik. Di tahun 2019, pertumbuhan industri pangan sendiri mencapai 7,9%.
Adhi awalnya memprediksi bahwa tahun ini industri makanan dan minuman bisa tumbuh hingga 8%. Namun akibat pandemic, ia pun mengoreksi pendapatnya dan mengatakan bahwa diu tahun ini pertumbuhan hanya akan meningkat empat hingga 5 persen saja.
Tersendatnya pertumbuhan bisnis FMCG di Indonesia sendiri pun diakibatkan oleh supply dari China, India hingga Eropa yang tersendat. Tak heran karena setiap negara pasti akan mengutamakan kepentingan negaranya sendiri terlebih dahulu saat pandemi melanda.
Selain penurunan konsumsi, terjadi pergeseran kebiasaan konsumen selama pandemic. Adhi menjelaskan bahwa kini masyarakat menjadi lebih peduli dan tertarik pada makanan organik.
Sementara itu terdapat pergeseran pun dirasakan pada channel pembelian yang dilakukan oleh masyarakat. Kini channel penjualan dan pembelian pun mulai bergeser ke online.
Tak sampai sana, usai terjadi pandemi, masyarakat kini tak begitu mempedulikan merk produk. Masyarakat pun kini Nampak lebih peduli pada fungsi dari produk tersebut.
Tantangan Bisnis FMCG Saat Merambah Online
Seperti yang sudah diketahui online shop kini sudah menjamur di berbagai e-commerce. Hal tersebut adalah pertanda yang baik karena pertumbuhan online shop bisa membantu pendistribusian produk FMCG.
Meski demikian, ketika bisnis FMCG tak siap merambah online, hal tersebut bisa menjadi sebuah masalah. Banyak bisnis FMCG yang merasa kewalahan dalam menjalankan hal-hal yang bersifat administratif.
Hal tersebut disebabkan, penjual harus siap siaga siaga sepanjang 24 jam selama 7 hari penuh untuk membalas pesan satu persatu, menjawab complain dan pertanyaan serta mengecek stok secara manual.
Ya, tantangan utama bisnis FMCG saat merambah online adalah keterbatas sumber daya manusia dan finansial. Karena ketika bisnis FMCG merambah online, penjualan bisa dipastikan akan semakin cepat berputar.
Ketika perputaran itu cepat terjadi, biasanya bisnis FMCG akan membutuhkan karyawan lebih yang memahami lebih menegnai teknologi dan informatika.
Sementara itu, tak semua pelaku bisnis FMCG memiliki modal dan sumber dana yang cukup untuk melakukan perektrutan.
Produk FMCG yang Meningkat Saat Pandemi
Tak semua jenis produk FMCG mengalami penurunan. Ada beberapa jenis produk FMCG yang mengalami peningkatan karena masyarakat memberlakukan work from home.
Jenis produk FMCG yang mengalami peningkatan adalah susu, bumbu, hingga tepung. Peningkatan produk FMCG pun terasa dari jenis produk makanan pelengkap seperti snack atau makanan ringan.
Hal tersebut tentu saja wajar terjadi. Pasalnya, lama berdiam di rumah membuat masyarakat membutuhkan snack untuk menemani berbagai kegiatan work from home.
Indah Awin Sirait, selalu marketing director mayora pun menyatakan bahwa berbagai produk dari mayora di awal masa pandemic justru tumbuh secara positif.
Perkembangan FMCG di Indonesia Secara Keseluruhan
Seperti yang sudah dibahas, Indonesia adalah negara yang dengan banyak populasi. Kebutuhan masyarakat Indonesia pun kini semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Terlebih 75% masyarakat Indonesia sendiri sudah berada di usia produktif yang mulai aktif menggunakan produk FMCG.
Hal tersebut pun menjadikan perusahan FMCG membutuhkan sebuah sistem produksi yang tepat agar bisa memenuhi semua kebutuhan konsumen dengan lebih maksimal.
Sektor industri FMCG sendiri sudah banyak dipilih menjadi sebuah sistem untuk memproduksi barang konsumsi. Dengan adanya perkembangan industri FMCG ini, maka industri di Indonesia secara umum sudah mengalami pergeseran sektor ekonomi dari industri primer menuju sekunder.
Pergeseran tersebut pun punya pengertian adanya perubahan produksi barang mentah menjadi barang setengah jadi atau produksi barang setengah jadi menjadi barang dalam kategori FMCG.
Pertumbuhan pada sektor industri FMCG sendiri belakangan ini membutuhkan suatu strategi yang tepat dan juga konsisten demi mewujudkan industri yang Tangguh, professional, serta memiliki daya saing yang baik di pasar domestik maupun internasional.