Jenis P2P Lending Kenali Pengertiannya, Resiko, dan Bunga yang Didapat
09/03/2021
P2P Lending saat ini menjadi investasi yang menguntungkan karena memiliki return yang cukup tinggi dibanding investasi lainnya, namun dibalik investasi yang tinggi tentu diikuti dengan resiko yang besar pula. Dengan menggunakan P2P Lending kamu bisa mendapatkan dana keuntungan sebesar 14% sd 20% per tahun, hasilnya cukup jauh dibandingkan bunga tabungan dan deposito yang hanya 5,63% per tahun. Dengan melakukan investasi di P2P Lending kamu bisa mendapatkan penghasilan melalui bunga yang bisa digunakan untuk keperluan mendesak, hingga kebutuhan yang kamu inginkan.
Nah, berbicara tentang siklus P2PL tidak hanya berinvestasi namun juga berbicara tentang pinjaman. Pada dasarnya P2PL sendiri memiliki siklus pemberian dana pinjaman kepada yang membutuhkan dan menguntungkan pemberi pinjaman dengan bunga yang disepakati.
Namun, untuk berinvestasi P2PL tentu kamu harus mengetahui sebelumnya, produk apa saja sih yang ditawarkan? Produk mana yang cocok kira-kira dengan keuanganmu? Resiko mana yang paling kecil? Dan produk mana yang paling menguntungkan? Nah, untuk menjawab pertanyaan tadi mungkin kamu bisa lihat penjelasan pada artikel ini agar mengetahui produk P2PL mana yang cocok untuk kamu.
Ketahui Lebih Lanjut Peminjaman Online Khusus Transporter Bersama Kargo. Cek di sini untuk Menghubungi Via WhatsApp.
Pengertian Peer to Peer Lending Secara Mudah (Konsep Dasar)
Selama ini banyak yang membutuhkan uang dan sebagian masyarakat banyak yang memiliki uang lebih, dan selama ini pula bank adalah sebuah jembatan perantara yang menghubungkan 2 hal itu. Dalam mengalokasikan pinjaman tersebut pihak bank bakal menerima bunga pinjaman, umumnya bunga pinjaman bank itu sekitar beberapa belas persen pertahun.
Nah, coba bayangkan, gimana kalo ada sebuah sistem yang memungkinkan setiap individu buat ngasih pinjeman dan dapetin pinjaman modal usaha tanpa melalui perantara dari bank, dengan persyaratan yang cukup rumit dan bunga yang terlampau besar? Konsep itulah yang diusung oleh platform peer to peer lending.
Jadi, kesimpulannya peer to peer lending ini menjembatani secara langsung kegiatan pinjam meminjam uang antar user tanpa adanya perantara dari bank. Perantara Peer to Peer Lending sangat simpel berbasis aplikasi yang mempertemukan rekan pemberi dana (lender) dan peminjam dana (borrower).
Produk-produk Yang Ditawarkan Peer to Peer Lending
Setelah sudah tau konsep dasar dari peer to peer lending sekarang saatnya kamu mengetahui apa aja sih produk-produk yang ditawarkan P2PL? Tentunya produk-produk ini adalah inovasi dari sistem P2PL yang berkembang dengan tujuan memudahkan kamu untuk melakukan investasi dan melakukan pinjaman, jadi fungsinya produk P2PL adalah untuk mencocokan situasi keuangan berdasarkan situasi kebutuhan pinjaman yang saat ini terjadi di Indonesia.
Berikut ini produk-produk P2PL yang bisa kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan kamu untuk kegiatan pinjaman ataupun investasi.
1. Invoice Financing
Invoice financing merupakan produk P2PL yang membantu pengusaha menengah kebawah atau UMKM agar dapat melakukan pinjaman. Pinjaman ini dilakukan dengan menggunakan jaminan invoice yang diajukan oleh peminjam. Jaminan invoice ini adalah bukti pembayaran yang akan dibayarkan oleh payor kepada calon peminjam dana, karena dana yang cair membutuhkan waktu yang lama. Invoice financing membantu para pebisnis untuk mendapatkan kelancaran dalam mengelola arus kasnya walaupun upah pekerjaannya belum dibayarkan.
Invoice financing hanya perlu memberikan invoice kepada lembaga sebagai jaminan peminjam, selain dana yang dicairkan bisa sampai 2M, produk ini juga mudah dalam proses pencairan dananya kira-kira 1 sampai 2 hari saja.
Fee pinjaman : 3% – 5%
Return Investor: 13% – 14%
Resiko : Tinggi
2. Modal Kerja, Capex
Capex adalah biaya yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh atau menambah aset fisik seperti properti atau peralatan industri. Produk ini ditawarkan dengan nilai fungsi utama yaitu sebagai pengembangan usaha dan permodalan untuk menambah aset-aset di perusahaan.
Produk ini ada setelah melihat banyaknya industri UMKM yang kekurangan aset utama sehingga satu bisnis harus melempar pelanggannya ke kompetitor mereka sendiri. Beberapa aset yang dapat dijadikan agunan dalam Capex sendiri yaitu peralatan, kendaraan, mesin, tanah dan bangunan.
Return Investor: 6,48% – 17% pertahun (bunga flat)
Resiko: Tinggi
3. Kredit Mikro
Kredit Mikro merupakan pinjaman dalam pendanaan yang kecil yang khusus untuk kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki jaminan (aset) untuk meminjam, sehingga peminjam biasanya udah ditolak oleh bank. Kredit ini ditujukan untuk membantu pengusaha kecil yang memiliki keinginan berwirausaha dengan riwayat pinjaman yang baik, serta penghasilan perbulan yang tetap walaupun kecil. Kredit Mikro bisa dibilang tanpa jaminan dan hanya melihat faster usaha dan pendapatan tetap dari usaha tersebut.
Bunga Pinjaman : Sangat Rendah
Fee pinjaman: Rendah
4. Produk Syariah
P2P Lending Syariah adalah produk lainnya yang saat ini sedang ramai dibicarakan, pasalnya banyak pertanyaan tentang imbal hasil yang didapatkan bagaimana? Nah, untuk produk satu ini tentu kegiatan finansialnya tetap memegang prinsip syariah yang mana semua pendanaan dan investor disepakati melalui akad. Akad-akad produk syariah, yaitu Akad Al Qardh, Akad Wakalah Bil Ujrah, Akad Mudharabah Muqayyadah, dan Akad Musyarakah. Namun untuk produk ini sendiri saat ini hanya ada satu P2PL yang melayaninya yaitu Ammana, yang menjadi satu-satunya perusahaan fintech syariah dengan izin OJK.
Bunga flat : 2,0% per bulan (sesuai akad)
5. Dana Tunai (PayDay)
Dana tunai PayDay merupakan pinjaman konsumtif yang diberikan untuk jangka waktu yang pendek. Nilai pinjaman yang diberikan pun relatif rendah mulai dari Rp 3 ratus ribu hingga Rp juta rupiah. Fungsi utama dari produk ini adalah untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan dana darurat untuk pemenuhan sehari-hari sebelum gajian tiba. Jenis pinjaman ini cukup diminati karena uang pinjaman yang diajukan bisa diperoleh hanya dalam hitungan jam atau paling lama 1 hari kerja.
Bunga pinjaman flat: 0,8% per hari.
6. Online Seller Financing
Pinjaman ini dikhususkan untuk pebisnis yang membutuhkan kredit untuk mengembangkan usaha onlinenya. Berkembanganya usaha online di Indonesia membuat produk ini juga seringkali menjadi sasaran utama para investor untuk meraup keuntungan, dan tidak kalah penting menjadi solusi bagi pebisnis online. Permasalahan bisnis online adalah mereka tidak bisa mengajukan kredit ke bank atau lembaga keuangan lainnya, karena usaha bisnis online mereka tidak bisa dijadikan jaminan aset. Nah, P2P disini menjadi solusi menerima jaminan aset online sehingga pengusaha bisa meminjam dana bersama P2P.
Bunga pinjaman : 24%-30% efektif pertahun.
Fee pinjaman : 0,25% perbulan