Langkah untuk Mengindari Penipuan Online Shop
05/12/2020
Bisnis online di era digital bisa dibilang sangat menjanjikan. Terlebih di era pandemi seperti sekarang ini.
Banyak orang yang tak mau ke luar rumah dan memilih untuk melakukan belanja online demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.. Tentu saja hal tersebut bisa menjadikan kegiatan pemenuhan kebutuhan menjadi lebih praktis.
Meski demikian, banyak hal yang membuat orang-orang masih ragu untuk belanja online. Salah satunya adalah penipuan.
Banyak sekali terdengar kasus bahwa barang yang diterima kualitasnya tidak sama dengan yang dipajang di sosial media atau bahkan di e-commerce mereka. Namun, tentu saja hal tersebut tak menurunkan keinginan semua orang untuk melakukan belanja online.
Jual Beli Online Banyak Diminati Namun Banyak Penipuan
Namun sayang, meski jual beli online ini tengah digemari oleh masyarakat, justru ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menipu banyak orang. Maraknya penipuan menggunakan online shop pin tak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat sudah banyak korban berjatuhan dan angka kerugian yang terus bertambah setiap harinya.
Karenanya, ada baiknya jika Anda selalu waspada dalam mempercayakan online shop. Bahkan meski mereka sudah memasang atau memajang sederet testimonial di Instagram, bisa saja online shop tersebut memakai testimonial orang lain.
Ada banyak sekali cara untuk mendapatkan uang dengan cara menipu orang. Jadi, lebih baik berhati-hati sejak awal daripada Anda harus mengalami kerugian yang besar, bukan?
Di Indonesia sendiri, penggunaan kartu kredit sudah sangat lazim digunakan untuk transaksi. Ditambah lagi semakin banyaknya e-commerce yang berkembang, kartu kredit pun seakan menjadi alat sakti yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran kapanpun dan dimanapun.
Hati-hati kartu kredit jebol saat bertransaksi online, yuk simak beberapa tips agar Anda tidak terjebak dalam penipuan seperti yang kami lansir dari Cermati.com ini!
Penipu menjual harga barang di bawah standar
Salah satu strategi penipi adalah memasang harga yang murah atau di bawah standar untuk memancing ketertarikan para calon pembeli. Dengan demikian, akan ada banyak sekali orang yang tertipu dan mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar.
Jika mereka memasang harga yang sama dengan pesaingnya, tentu mungkin banyak orang tak akan memilih online shop sang penipu tersebut. Jadi, jika Anda akan berbelanja online dan menemukan suatu toko online yang mematok harga yang lebih murah dari yang lain, Anda diwajibkan untuk waspada dan minimal mencari tahu lebih dalam mengenai toko tersebut.
Jadi lebih baik Anda memilih toko yang sudah benar-benar terpercaya hingga transaksi yang akan berlangsung pun tak miliki risiko terjadinya penipuan. Kini sudah tersedia situs polisionline.com yang bisa diandalkan untuk memilih toko online mana yang benar-benar menjual atau malah ingin menipu.
Jika nanti terjadi penipuan oleh toko online tersebut, maka pihak polisionline lah yang akan bertanggung jawab karena mereka bertugas untuk melakukan verifikasi data untuk online shop yang sudah mendaftarkan diri.
Menyimpan baik bukti transaksi
Akan lebih baik jika Anda tidak membuang segala bentuk bukti transaksi yang berkaitan dengan toko online tersebut. Mulai dari percakapan melalui pesan tertulis di e-commerce maupun social media atau juga bukti transfer Anda. Agar lebih aman, sebaiknya Anda menyimpan segala bukti tersebut hingga barang yang Anda pesan sudah sampai di tangan Anda. Tentu saja hal itu ditujukan untuk berjaga-jaga apabila seandainya Anda menjadi korban penipuan online.
Selalu minta foto barang asli
Dalam beberapa temuan di kasus penipuan online, salah satunya adalah pengirim barang atau si penipu tidak bisa mengirimkan foto barang aslinya. Ya, penipu tersebut biasanya tidak akanmengirim barang yang sesuai dengan foto yang mereka pajang. Bahkan tak jarang penipu langsung me-non aktifkan akun jualan mereka usai mendapatkan transferan uang dari pembeli.
Jadi untuk menghindari penipuan tersebut sangatlah penting untuk Anda selalu memastikan si penjual miliki foto barang asli. Apalagi bisa saja penipu tersebut mengambil foto barang dari Google. Oleh karenanya, selalu pastikan Anda minta foto barang yang akan dibeli terlebih dahulu.
Mengutamakan COD atau Cash on Delivery
Saat Anda membeli barang, usahakan untuk mencari toko atau penjual yang dekat dengan lokasi Anda. Tujuannya adalah jika Anda meragukan keaslian barang, Anda bisa mengajukan kesepakatan untuk melakukan COD (Cash on Delivery) atau transaksi langsung dengan bertemu si penjual, dengan demikian Anda bisa mengecek langsung barang yang Anda beli sekaligus meminimalkan tindak penipuan.
Memanfaatkan jasa pihak ketiga
Jika memang melakukan COD tidak memungkinkan bagi Anda karena lokasi yang berjauhan, misalnya, maka sebaiknya Anda menggunakan jasa pihak ketiga untuk memfasilitasi transaksi dengan penjual. Pihak ketiga yang dimaksud di sini adalah jasa Rekening Bersama atau yang biasa kita sebut dengan Rekber. Jasa rekber nantinya akan berfungsi untuk menjaga transaksi Anda tetap aman. Namun di sisi lainm tentu saja dalam menggunakan jasa ini Anda perlu mengeluarkan sedikit biaya.
Pengiriman Kargo Technologies Anti Tipu-tipu
Bukan hanya online shop, terkadang ada juga jasa pengiriman barang yang “menipu” karena pelayanan yang diberikan ternyata tak seperti yang dijanjikan.
Akhirnya karena tertipu promo, barang yang Anda kirim malah tersesat atau malah rusak begitu saja selama pengiriman. Jangan sampai salah pilih, urusan pengiriman serahkan saja pada Kargo Technologies.
Kargo Technologies ialah pelopor pengirim logistik digital yang ada di Indonesia. Kargo Technologies sendiri pun miliki segudang penawaran yang bisa kami pertimbangkan sebagai mitra untuk berbisnis yang tentunya bisa membuat Anda selalu untung dalam pencarian ekspedisi murah tapi kualitas tentu tidak murahan.
Kargo Technologies pun miliki armada truk yang beraneka ragam jenisnya yang bisa melayani apapun kebutuhan Anda. Untuk memesan truk sekarang, Anda bisa langsung download aplikasi Kargo Shipperdi Playstore atau klik link here. untuk langsung memesan dengan menggunakan WhatsApp.