Jasa Pengiriman Obat-Obatan, Tidak Bisa Sembarangan!
09/04/2021
Jasa Pengiriman obat-obatan saat ini seringkali dilakukan oleh masyarakat mengingat banyaknya bermunculan e-commerce kesehatan yang menawarkan jasa konsultasi secara online. Setelah melakukan pemeriksaan secara online, obat dapat dipesan sesuai resep yang diberikan oleh dokter melalui jasa ekspedisi yang bekerjasama. Hal ini cukup praktis dirasakan oleh masyarakat saat ini karena tidak perlu lama-lama mengantri untuk menunggu diperiksa di rumah sakit.
E-commerce kesehatan seperti Alodokter, Halodoc, GoDok, ProSehat tentu telah bekerjasama dengan ekspedisi terkait untuk pengiriman obat-obatan. Namun, disamping itu ternyata masih ada loh beberapa obat-obatan yang tidak boleh dikirimkan dengan menggunakan jasa pengiriman. Berbeda dengan ekspedisi masalah ini seringkali dirasakan untuk jasa pengiriman muatan besar yang berani mengirimkan obat-obatan yang dilarang oleh BPOm. Nah, jadi sebenarnya BPOM sendiri sudah mengklasifikasikan kira-kira obat mana yang dilarang untuk didistribusikan dan obat mana yang bisa dikirimkan.
Untuk itu jasa pengiriman sendiri seperti Kargo sangat ketat dan cukup menyeleksi jika ada permintaan pengiriman obat-obatan, obat apa yang akan dikirim? Apakah obat-obatan ini legal dan memiliki izin BPOM? Untuk itu yuk lihat lebih dalam tentang pengiriman obat-obatan, apa saja obat-obatan yang tidak bisa dikirimkan, dan bagaimana sih cara mengirimkan obat-obatan bersama Kargo?
Hubungi Kargo Sekarang via WhatsApp Untuk Pengiriman Obat-Obatan Antar Kota di Pulau Jawa
Jasa Pengiriman Obat-Obatan Bersama Kargo
Kargo saat ini melayani pengiriman obat-obatan untuk pengiriman antar kota se pulau Jawa dan juga pengiriman Jabodetabek. Bersama Kargo tentu pengiriman akan terasa lancar karena semua proses pengiriman mulai dari bongkar muat hingga perjalanannya terintegrasi dengan aplikasi. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan jasa trucking atau pengiriman dengan truk. Pengiriman sendiri dapat dipantau dengan menggunakan satu account manager yang siap untuk menanyakan keberadaan proses pengantaran obat-obatan kamu.
Jika kamu sibuk mengurusi hal lainnya dan tidak ada waktu untuk mengurusi logistik pengiriman, kamu dapat menyerahkan semua hal yang kamu inginkan bersama Kargo. Mulai dari mencari muatan, melakukan bongkar muat barang, dan 1 account manager yang akan mengawasi dan berhubungan langsung dengan driver dari pengiriman. Jadi, semua kegiatan logistik lengkap akan diurus oleh pihak Kargo. Kamu juga bisa mengeceknya sesekali dengan layanan live tracking truk pada saat pengiriman melalui aplikasi Kargo. Dengan begitu kamu hanya tinggal menyerahkan kebutuhan logistik mulai dari hulu sampai hilir bersama Kargo.
Berbicara harga, tentu kami adalah 3PL yang menjembatani vendor transporter dengan shipper, sehingga kami akan menjadi penengah pada saat tawar menawar dan berlaku transparan untuk mengetahui ongkos pengiriman. Jangan khawatir, kami memiliki ongkos kirim yang cukup kompetitif dengan kompetitor atau bisa dibilang kami lebih rendah jika berbicara harga, karena tujuan utama kami adalah membantu distribusi perusahaan menengah dan juga UKM agar dapat mendistribusi produk mereka.
Klasifikasi Kategori Obat yang Boleh Dikirim oleh BPOM
Tentu saja pengiriman yang boleh dikirimkan oleh BPOM salah satunya adalah pengiriman ekspedisi obat yang telah dianjurkan oleh dokter. Biasanya Halodoc, GoDok, dan ProSehat sendiri bekerjasama dengan Grab ataupun GoSend untuk mengirimkan obat-obatan ke rumah pasiennya. Hal yang menjadi masalah adalah pengiriman obat muatan besar tanpa adanya surat-surat perizinan dari BPOM, ataupun tidak adanya surat kirim dari lembaga kesehatan yang diakui oleh pemerintah.
Obat-obatan itu seperti obat kuat, vitamin, obat-obatan tradisional dan obat-obatan yang tidak ada label BPOM-nya. Namun, untuk obat-obatan tidak berlabel BPOM sendiri bisa dikirimkan jika lembaga/ shipper disini bisa memberikan surat keterangan bahwa obat ini legal untuk dilakukan pengiriman, atau lembaga resmi kesehatan dari pemerintah yang akan mengirimkan obat tidak berlabel BPOM. Pengiriman ini sekarang banyak dilarang karena masih saja banyak perusahaan kecil yang memproduksi satu produk kesehatan yang didistribusikan luas dan membahayakan penggunanya, seperti obat pelangsing, obat muka dan lain-lain yang banyak kasusnya di Indonesia.
Kargo sendiri akan melihat lebih jauh untuk pengiriman jenis obat-obatan ini menilai dari siapa yang mengirim? Dan melihat surat-surat pengiriman, surat-surat legalitas dari obat itu sendiri, dan obat berlabel BPOM. Jika semua itu lengkap, maka Kargo dapat membantu pengiriman mulai dari bongkar muat hingga pengiriman.
Cara Packing Obat-Obatan Untuk Pengiriman
Untuk packing obat-obatan sendiri tentu ada ketentuan khusus menimbang dari jenis obat. Jika obat-obatan tersebut harus dalam keadaan beku tentu packing barang harus dilakukan dengan menggunakan bubble wrap dan kardus styrofoam untuk menjaga suhu di dalamnya.
Jika obat-obatan berbahan cair, maka packing barang harus menggunakan bubble wrap lalu bisa dibungkus dengan kardus ataupun plastik. Intinya melakukan packing untuk pengiriman obat masih tergantung dengan jenis obatnya sendir. Namun ada beberapa bahan untuk melakukan packing, berikut penjelasannya.
1. Bubble wrap
Bubble wrap merupakan bahan yang terbuat dari plastik dan ada gelembung udara di dalamnya. Bubble wrap sendiri merupakan pelapis utama pada setiap barang pengiriman agar barang yang dikirimkan tidak rusak dan tidak tumpah kemana-mana (bila barang cair). Bubble wrap sendiri bisa dibilang wajib untuk dilakukan, karena memang mencegah dari kerusakan pengiriman.
2. Styrofoam
Styrofoam biasa digunakan untuk pengiriman barang elektronik agar barang elektronik tidak rusak atau penyok. Biasanya styrofoam sudah tersedia di dalam kardus apabila ingin mengirim barang elektronik. Styrofoam bisa juga untuk pelapis obat-obatan yang berjenis kemasan botol bening untuk menghindari pecah.
3. Kayu
Kayu biasanya akan terbentuk atau dibentuk menyerupai box. Packing kayu merupakan bahan paling luar untuk mengirimkan barang. Sebelumnya barang harus dibungkus terlebih dahulu menggunakan bahan lain seperti styrofoam, bubble wrap, kardus, dan lapisan yang paling luar adalah kayu yang sudah berbentuk box. Untuk pengiriman obat-obatan yang mudah pecah packing kayu dibutuhkan agar obat-obatan tidak mencemar kotak-kotak lain jika terjadi kerusakan.
4. Styrofoam Box
Styrofoam box digunakan untuk obat-obatan yang perlu suhu tinggi. Caranya agar obat-obatan itu terjaga suhunya adalah dengan cooler styrofoam/ styrofoam box, lalu didalamnya diisi dengan cooler gel yang sudah didinginkan agar suhu di dalamnya tetap dingin. Biasanya jenis obat-obatan yang menggunakan cooler box styrofoam seperti vaksin, serum, dan anti virus, dan obat-obatan sensitif lainnya.
5. Cooler Gel
Seperti yang telah disebutkan Cooler gel berfungsi sebagai bahan pendingin pada styrofoam box. Gel ini sebelumnya didinginkan seharian, setelah membeku gel akan bertahan hingga 2-3 hari di dalam cooler box dengan suhu yang sama (kadang naik hingga 4 celcius).
Nah, setelah melihat bahan-bahan untuk melakukan packing, tentu packing obat-obatan untuk pengiriman perlu adanya penyesuaian. Apakah packing dibutuhkan Cooler box, kayu? Atau cukup dengan menggunakan bubble wrap saja? Semua tergantung dari jenis obatnya.
Jangan takut untuk mengirimkan obat-obatan, jika segalanya sesuai dengan aturan tentu pengiriman dapat dilakukan bersama kami. Jangan takut barang akan gampang rusak karena kami sendiri memiliki asuransi yang bisa kamu gunakan dengan GRATIS.
Tunggu apalagi? Segera hubungi Kargo untuk pengiriman obat-obatan dan juga vaksin. Bersama Kargo semuanya akan lebih mudah karena mulai dari pemesanan pengiriman hingga proses pengiriman dapat dilakukan melalui aplikasi. Download sekarang aplikasi shipper Kargo untuk memesan truk pengiriman antar kota. Lakukan pengiriman sekarang bersama Kargo!