Cara Kelola Modal Usaha Agar Keuangan Tidak Macet

08/02/2021

Cara kelola modal usaha agar keuangan lancar bukanlah sebuah perkara yang mudah. Proses pengelolaan modal usaha yang baik dinilai dari seberapa baik kamu dapat mengatur uang dan perencanaan keuangan yang kamu terapkan.

Perencanaan dengan pengelolaan bisa dibilang menjadi 2 kesatuan dalam mengelola modal usaha. Tanpa adanya penelitian dan investigasi pasar tentunya perencanaan akan dibuat sia-sia. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses pengelolaan keuangan.

Pengelolaan modal memiliki tolak ukur yang secara otomatis terhitung dari dua indikator ini, yaitu pengeluaran dan pemasukan. Jadi, kamu harus bisa mengatur pengeluaran dan pemasukan dengan bijak dengan perencanaan yang tepat. Hal itu harus diperhatikan agar modal usaha tidak terhamburkan begitu saja.

Modal usaha adalah suatu dorongan berupa finansial dan tenaga ahli untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Dalam mengalokasikan modal usaha tentu banyak yang harus kamu rencanakan. Ada beberapa cara pengelolaan modal usaha yang bisa diterapkan, namun cara ini bisa kamu modifikasi sesuai dengan jenis usaha dan kebutuhan kamu.

Khusus Transporter, saat ini invoice cepat bisa dilakukan hanya dengan menunggu 1 hari saja setelah dokumen selesai dikumpulkan! Cek sekarang Via WhatsApp untuk Mengetahui lebih lanjut.

1. Buat Rencana Bisnis yang Matang Agar Modal Usaha Tak Sia-Sia

The money writes with white chalk is on hand, draw concept. Free Photo

Kesuksesan bisnis dan efisiensi modal usaha sangat bergantung dengan perencanaan bisnis yang dibuat. Untuk menentukan sebuah rencana bisnis tentukan dahulu rencana jangka pendek, atau rencana jangka panjang dan lengkap bagaimana rencana untuk mencapai hal itu. Setiap pebisnis harus melakukan penghitungan secara menyeluruh mulai dari mengukur biaya operasional, produksi, SDM hingga pemeliharaan. Agar modal dapat diukur sehingga perencanaan modal lebih efisien dan efektif.

Jangan lupa untuk menyiapkan rencana cadangan ketika ingin memulai bisnis. Ada kalanya perencanaan bisnis tidak sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan. Persiapkan rencana cadangan dengan cara menduga masalah lain ataupun yang kerap terjadi pada bisnis kompetitor kamu, sehingga setidaknya kamu telah siap jika suatu saat masalah itu akan datang.

2. Fokus pada satu bisnis Agar Modal Usaha Tetap Aman

Jika Anda kini tengah bergelut di usaha logistik, cobalah untuk fokus pada satu bidang usaha Anda agar modal usaha tetap aman tak terganggu dengan rencana lain.

Menginginkan berbagai macam bisnis dengan mengembangkan bisnis yang ada memang impian semua pemilik bisnis. Namun bagi kamu yang masih merintis, cobalah untuk fokus pada satu bisnis saja agar keuangan tetap stabil. Agar tetap fokus, buatlah daftar tujuan kamu saat membuka usaha/ target usaha yang telah dijalankan. Daftar prioritas yang kamu buat tentu akan memacu dan menambah fokus kepada satu bidang bisnis yang kamu geluti.

Whats-App-Image-2021-01-19-at-18-38-33

Cobalah untuk selalu menjalani satu usaha secara tekun dan telaten hingga fokus kamu tak terbagi menjadi dua. Seperti yang sudah dibahas, menjalani dua bisnis sekaligus bisa mengacaukan perencanaan serta modal usaha yang sudah kamu kumpulkan.

3. Efisien dalam Berhutang

Tidak ada pelaku bisnis yang ingin berhutang, namun kenyataannya hutang sendiri memiliki fungsi yang banyak untuk proses berkembangnya perusahaan. Dengan mengelola utang perusahaan kamu dengan baik, kesempatan perusahaan berkembang melalui cara ini juga akan semakin tinggi.

Whats-App-Image-2021-01-19-at-18-18-01

Jika kamu harus melakukan pinjaman entah itu untuk ekspansi ataupun untuk kebutuhan, pertama yang kamu harus lakukan adalah membuat rencana pinjaman, lalu sesuaikan pinjaman dengan kebutuhan. Usahakan fokus pada tujuan awal kamu berhutang, dengan ketegasan kamu dapat mengurangi risiko perusahaan memburuk akibat hutang yang tidak terkendali.

Semua yang kamu lakukan tentu saja memerlukan modal yang tak sedikit. Namun ada baiknya untuk bersabar sekaligus melakukan inovasi untuk melihat potensi lain. Meski tujuan utang adalah untuk mempermudah modal usaha, namun jika dilakukan dengan bunga yang tak sepadan, ujungnya pasti akan memberatkan.

4. Pisahkan Rekening Pribadi dan Bisnis

Strategi yang mendasar pada pengelolaan bisnis adalah memisahkan rekening pribadi dengan rekening bisnis. Dengan memisahkan rekening kamu akan lebih mudah untuk memantau, hingga memperhatikan pengeluaran perusahaan melalui rekening khusus. Jika sudah memisahkan rekening, kelola uang bisnis dengan bijak dan dan perhatikan pengeluaran perusahaan. Dengan strategi ini pengelolaan keuangan atau modal akan lebih efektif dan minim kesalahan penggunaan.

5. Memonitor dan mengontrol Arus Keuangan

Mengontrol arus keuangan secara berkala perlu dilakukan, lakukan secara menyeluruh mulai dari melihat cash flow aktivitas operasi, aktivitas investasi hingga aktivitas pendanaan. Untuk memantau i cash flow kemungkinan kamu membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat memantau secara menyeluruh kegiatan pendanaan, pemasukan dan pengeluaran dengan lebih efisien. Jika kamu dapat mengatur cash flow dengan baik tentu pengelolaan modal usaha akan lebih terukur dengan indikator arus keuangan.

6. Konsultasi Dengan yang Lebih Berpengalaman

Jika kamu merasa strategi di atas masih tidak cocok, saatnya kamu melakukan konsultasi dengan orang yang sudah berpengalaman. Disini kamu bisa melakukan konsultasi bisnis berbayar maupun yang tidak berbayar. Tentu dengan melakukan konsultasi bisnis berbayar kamu akan dilayani secara ekstra dan menyesuaikan dengan kebutuhan kamu. Namun, kamu juga bisa loh sharing pengalaman kepada teman, keluarga ataupun ikut aktif pada grup-grup dan komunitas pengusaha-pengusaha yang banyak ditemukan.

7. Invoice Financing

Jika kamu merasa keuangan perusahaan kamu kurang lancar karena invoice dari pelanggan atau klien yang sulit cair, ada baiknya kamu menggunakan jasa invoice financing.

Jasa invoice financing bisa membantu keuangan perusahaan kamu agar modal usaha bisa terus berputar dan tak menyulitkan perusahaan di kemudian hari.

Invoice financing adalah sebuah jasa pinjaman online khusus untuk perusahaan untuk membantu keadaan keuangan mereka. Banyak perusahaan yang membutuhkan jasa ini demi perputaran modal usaha yang baik.

Perusahaan pada umumnya membutuhkan uang untuk membayar kebutuhan harian atau operasional yang tak dapat dipangkas. Hal ini akan memberatkan ketika keuangan perusahaan buruk akibat invoice yang lama cair.

Invoice Financing Bersama Kargo Technologies

Jika kamu adalah pengusaha dibidang logistik dan membutuhkan invoice cair dengan cepat karena sudah mulai mengganggu keuangan perusahaan, program Pembayaran Invoice Cepat dari Kargo Technologies bisa menjadi solusi terbaik.

Program ini sangat cocok untuk para transporter yang belum dibayar meski sudah menyelesaikan proses distribusi. Jadi, kamu tak perlu lagi melakukan pinjaman uang di bank yang membutuhkan proses lama dan waktu yang panjang.

Tertarik mencoba program kami? Yuk, segera download aplikasi Kargo Vendor sekarang juga. Kamu bisa menyelesaikan prosesnya yang mudah untuk mulai mencairkan dana. Atau bisa juga kunjungi https://https://https://kargo.tech/wp-content/uploads/2020/04/c790b439-sektor-kecuali-psbb.jpg.tech/wp-content/uploads/2020/04/048a484a-sektor-kecuali-psbb.jpg.tech/early-payment/  dan daftarkan diri kamu segera!

Syarat Pengajuan Invoice Financing Kargo Mudah

Proses Pembayaran Invoice Cepat dari Kargo sangatlah cepat. Dana yang kamu bisa cairkan hanya dalam waktu 1 hari kerja saja. Dan kamu bisa mendapatkan maksimal pencairan invoice dengan total maksimal Rp2.000.000.000 (Dua Miliar Rupiah) untuk masing-masing vendor.

Syarat untuk mengajukan program proses pembayaran invoice cepat dari Kargo pun mudah. Ini dia syaratnya!

1.  Perusahaan terdaftar sebagai perseroan terbatas (PT) atau Persekutuan Komanditer (CV)

2.  Melampirkan dokumen lengkap

3.  Memiliki minimal 1 kali transaksi yang sudah selesai dengan customer

Apa saja dokumen yang dibutuhkan agar memenuhi syarat?

What are the required document to register for Swift Invoice Financing Program?

  1. Akta perusahaan & perubahannya, serta SK KEMENHUMKAM
  2. KTP dan NPWP pengurus yang tertera di Akta
  3. NPWP perusahaan
  4. NPWP customer
  5. Agreement vendor & customer
  6. Surat Ijin Usaha (SIUP) & TDP/NIB
  7. Surat keterangan domisili Perusahaan (SKDU)
  8. Sample Invoice yang sudah dibayarkan customer (minimal 5x pembayaran) diambil sampai di 3 bulan terakhir
  9. Foto halaman pertama buku rekening
  10. Rekening koran 6 bulan terakhir
  11. Laporan keuangan terakhir dan Sales Report terakhir. Giro

Berikut tadi adalah prinsip dasar cara mengelola modal usaha yang harus kamu ketahui untuk kamu pelaku bisnis. Untuk kamu pelaku bisnis transporter, Jangan biarkan bisnis tersendat atau hanya karena invoice dari klien terlambat, yuk gabung di program invoice financing dari Kargo sekarang juga!

Tertarik untuk mendapat pembayaran cepat?

[INSERT_ELEMENTOR id="14324"]